PONTIANAK – Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Eni Gustina mengapresiasi dan terima kasih pada Kalbar yang sudah mampu menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8 persen. Tidak mudah menurunkan 2 persen. Bahkan ada dua kabupaten di Kalbar yang betul-betul luar biasa dalam menurunkan angka stunting. Yaitu Kubu Raya dan Sintang,” ujarnya kepada awak media pada Rakerda program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat, yang juga di hadiri Gubenur kalbar H. Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalbar H. Ria Norsan, Ketua TP PKK Prov Kalbar, Bupati dan Wakil Bupati Sintang, Wakil Walikota Pontianak, Wakil Bupati Sambas, Sekda Kabupaten Kubu Raya, serta undangan lainnya, (22/2).
Rapat kerja daerah program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat bisa menjadi wadah buat memperkuat segala lini program yang sudah direncanakan. Salah satu fokusnya adalah percepatan penurunan stunting.
Meski demikian secara keseluruhan BKKBN masih mengejar target nasional di bawah 20 persen. Nasional juga belum bisa mencapai target itu, dimana sampai saat ini angka stunting nasional berada di 21,6 persen.
Melalui rakerda ini semoga semua pihak bisa memfokuskan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Kemudian apa yang sudah dilakukan tinggal diperkuat. “Saya baru mendapatkan pencerahan dari Bapak Gubernur, bahwa penanganan stunting ini tidak terlepas dari bagaimana upaya kita untuk meningkatkan status desa. Bagaimana desa-desa tertinggal harus dijadikan desa mandiri,” ujar Eni Gustina
Karena ini adalah intervensi sensitif, yang betul-betul sangat berpengaruh pada penurunan stunting. Dalam kegiatan tersebut, ia juga mendengar langsung Gubernur Kalbar memaparkan tentang percepatan menjadikan desa berkembang dan desa mandiri.
Sebab dengan didapuknya desa – desa dengan status mandiri, ia percaya akan ikut pula dengan turunnya kasus stunting di desa-desa khususnya di Kalbar.
Pada kegiatan ini di serahkan apresiasi bagi kabupaten dan kota yang telah berhasil mampu menurunkan angka stunting, di antaranya: Kabupaten Sintang (38,2% pada tahun 2021 turun menjadi 18,7 pada tahun 2022), Kota Pontianak ( 24,4 Pada Tahun 2021, turun menjadi 19,7 % pada 2022), Kabupaten Ketapang (23,6 tahun 2021, turun menjadi 22,3% pada tahun 2022), Kabupaten Mempawah (29,7% pada tahun 2021 turun menjadi 25,1% pada tahun 2022), Kabupaten Kubu Raya (40,3 pada tahun 2021 turun menjadi 27,6 pada tahun 2022), kabupaten Sambas (32,6 pada tahun 2021, turun menjadi 30,5% pada tahun 2022).