KUBU RAYA - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harsison, M.Kes. membuka Musyawarah besar II Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Hotel Alimoer, Sabtu (6/7/2024).
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Saya menyambut baik pelaksanaan acara ini, diharapkan acara ini menghasilkan manfaat besar yang melahirkan kader-kader yang memiliki gagasan yang menginspirasi, kreatif, inovatif dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai jati diri dan karakter kebangsaan. Semoga musyawarah ini dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi kemajuan organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR)," harap PJ Gubernur Kalbar.
Tak hanya itu dirinya juga berharap dengan diselenggarakannya Muswil ini diharapkan organisasi TBBR mampu menjadi wahana konsolidasi, koordinasi dan komunikasi diantara seluruh jajaran pengurus dan anggota dalam menentukan rencana dan program kerja kedepannya sehingga dapat meningkatkan peran TBBR dalam mendukung dan menyukseskan pembangunan nasional melalui peningkatan kualitas dan pelestarian adat dan budaya.
Seperti kita ketahui, bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) yang masih berada di pulau Kalimantan sangat berpengaruh dengan perkembangan pembangunan terhadap kemajuan di wilayah Kalimantan Barat serta mensejahterakan masyarakat di Kalimantan.
"Makanya saya selalu mendukung upaya Pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara itu di Pulau Kalimantan. Maka dari itu kita siapkan anak-anak, cucu-cucu kita ini benar-benar cerdas yang memiliki kompetensi, ilmu pengetahuan dan keterampilan. Jangan sampai kita menjadi penonton," tegasnya.
Kemudian Orang nomor satu di Kalimantan Barat ini juga mengingatkan bahwa Tahun ini merupakan Tahun dimana kita rakyat Indonesia akan menghadapi Pilkada Tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang.
"Mari kita tingkatkan semangat kebersamaan dan kerukunan dalam keberagaman demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta stabilitas keamanan yang semakin kondusif. Kita maklumi bersama, bahwa hakekat penyelenggaraan Pemilu pada prinsipnya merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kepada Saudara-saudara untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2024 ini agar kita tetap rukun, damai, saling menjaga silaturahmi walaupun berbeda pilihan," pintanya.
Sebagai informasi, Tariu Borneo Bangkule Rajakng atau yang disingkat sebagai TBBR atau dikenal dengan sebutan Pasukan Merah TBBR adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) adat Dayak yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. Yang mana, Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat.
Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dipimpin oleh Panglima Jilah, memiliki lebih dari 372,000 anggota yang tersebar di seluruh Kalimantan, Indonesia dan Sarawak, Malaysia.
Tariu Borneo Bangkule Rajakng sendiri diambil dari nama Kerajaan Bangkule Rajakng Sebelum terkenalnya Kerajaan Mempawah, telah ada sebelumnya sebuah kerajaan Dayak yang sangat terkenal di Pulau Kalimantan. Oleh karena itulah, keberadaan kerajaan-kerajaan yang berada di Kalimantan Barat umumnya tidak terlepas dari cerita penduduk Suku Dayak.
Nama kerajaan yang sangat terkenal dan berjaya pada saat itu adalah kerajaan Bangkule Rajakng. Kerajaan Bangkule Rajakng ini dipimpin oleh Patih Gumantar (1380), yang terkenal sangat gagah dan pemberani. Di bawah pemerintahannya, pusat kerajaan Bangkule Rajakng berada di Sadaniang. Oleh sebab itu, kerajaan ini disebut juga sebagai Kerajaan Sadaniang. (Irf / biro adpim)