Gubernur Kalbar Drs.Cornelis, M.H secara tegas meminta para penambang emas tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Mandor untuk menghentikan aktivitasnya. Tidak segan-segan orang nomor satu di Kalbar itu turun langsung ke lokasi dibantu aparat keamanan TNI Polri serta Pemkab Landak, menemui ratusan penambang dilokasi, Minggu (3/11).
Gubernur Cornelis juga membawa serta inspektur Tambang dan Kabid Minerba Provinsi Kalbar kelokasi untuk membantu dirinya memberikan penjelasan teknis kepada masyarakat yang rata-rata menggunakan peralatan tambang tradisional.
Gubernur kemudian mengumpulkan para penambang untuk diberi penjelasan. Masyarakat penambang pun berkumpul disebuah pondok untuk mendengarkan penjelasan Gubernur.
? Hari itu saya sudah datang dan melarang, biarpun tanah siapa tidak boleh ditambang tanpa ijin Pertambangan untuk itu saya mohon agar masyarakat semua tidak melakukan aktivitas penambangan lagi disini, silakan bawa pulang peralatannya.? tegas Mantan Bupati Landak itu. Sejurus kemudian masyarakat mengumpulkan peralatan mulai dri mesin penyedot air jenis Robin, dan peralatan tambang tradisional untuk dibawa pulang.
Larangan penambangan juga terkait kerusakan lingkungan, karena bahaya mercuri yang tidak terkontrol, kata Gubernur Cornelis, selama ini pemerintah dianggap tidak tegas dalam menindak pelaku penambangan emas tanpa ijin.
Gubernur Cornelis yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional itu menjelaskan kalau memang pemerintah mau refresif bisa saja, namun dengan imbauan begini masyarakat mengikuti, ya tidak perlu (refresif), ?Nanti kalau tersangkut perkara hukum karena PETI kemudian ditahan kan Bupati dan Gubernurnya yang dimintai tolong untuk penangguhan penahan.? ujar beliau. Sehingga dirinya meminta masyarakat menghargai. Apalagi selama ini sudah banyak korban yang meninggal seperti di Goaboma Bengkayang, disitu pemerintah dan aparat keamanan dianggap tidak tegas dan disalahkan. Nah, sekarang pemerintah tegas namun dengan pendekatan persuasif.
Gubernur Cornelis pun meminta masyarakat untuk membubarkan diri dengan tertib dan membawa serta peralatan tambang mereka karena lokasi tersebut ditimbun menggunakan alat berat eksavator, supaya tidak ada lagi aktivitas. Satu persatu masyarakat pamit tertib dan menyalami Gubernur.