Singkawang - Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara (Bandara) Singkawang yang berada di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu (20/3).
Kepala Negara optimistis keberadaan Bandara Singkawang akan mempercepat mobilitas orang, barang, dan logistik, serta menimbulkan pertumbuhan ekonomi baru di Kota Singkawang.
"Kita harapkan ini akan mempercepat mobilitas orang, mempercepat mobilitas barang, mempercepat mobilitas logistik dari dan ke Singkawang dan kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Kota Singkawang," ucap Presiden.
Bandara tersebut dibangun melalui kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. APBN senilai Rp 272 miliar. Kemudian dari pengusaha Rp 155 miliar. Total anggaran dari pemerintah dan pengusaha untuk pembangunan Bandara Singkawang sebesar Rp 427 miliar.
Jokowi mengatakan, Pembangunannya dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan juga tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari para pengusaha asli dari Singkawang.
"Saya ucapan terima kasih, kalau pola ini bisa dilakukan di banyak Bandara, proyek, dan pelabuhan pasti ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur di tanah air, " Ujar Jokowi.
Bandara itu memiliki runway sepanjang 1.400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN.
Sedangkan, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 m dibangun menggunakan dana CSR. Dengan runway sepanjang 2.000 m, Bandara Singkawang dapat didarati pesawat Airbus A320.
Tampak hadir pada peresmian tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Kalimantan Barat, Pj Walikota Singkawang, Ketua Komisi V DPR RI Lassarus.