KUBU RAYA -- Plt Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Sonni menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi KPU dan Sekolah Kebangsaan Badko HMI Kalbar, pada Sabtu (31/8) di Aula Kepong Bakol, Kabupaten Kubu Raya.
Mengusung Tema “Membangun Kesadaran Berdemokrasi Pemilihan Pemula dan Meningkatkan Partisipasi Pemuda Menyonsong Pilkada Serentak 2024”. Pada kesempatan kali ini Diskominfo Kalbar menyampaikan materi tentang Mengindra Hoax di Era Informasi Digital.
“Di era saat ini, percepatan informasi sangat cepat di media sosial. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia pada 2024. Peningkatan penetrasi ini masih didorong oleh penggunaan internet yang kian jadi kebutuhan masyarakat. Pengguna Internet Tahun ke Tahun,” ujarnya dihadapan para peserta.
Dikatakannya, berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 221,56 juta orang pada 2024. Angka ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.
“Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Jumlah pengguna internet tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut juga, Sonni menyampaikan, literasi digital merupakan kemampuan untuk menggunakan, memahami, dan berpartisipasi dalam dunia digital dengan bijak dan efektif. Literasi digital penting agar kita bisa melindungi diri dari bahaya online, memilah informasi, dan menggunakan teknologi dengan bijak.
“Hoax berdampak buruk untuk kondisi psikologis akan menimbulkan trauma psikologis secara langsung maupun tidak langsung serta dapat menimbulkan kecemasan. Kecepatan dan sifat medsos yang mudah dibagikan (shareability), berperan dalam penyebaran berita. Pengguna medsos cenderung berinteraksi dengan orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan diri sendiri. Dikaji dari studi kelas sosial, gelembung medsos tersebut mencerminkan gelembung offline sehari-hari,” bebernya
August 31, 2024