Pontianak - Dalam upaya memperkuat kerjasama antara media dan pemerintah daerah, terutama terkait dengan penanganan dinamika informasi pasca pemilu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Bidang Komunikasi Publik mengadakan kegiatan Strategi Merespon Dinamika Informasi Pasca Pemilu 2024, bertempat di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (5/3/2024).
Plh Kepala Dinas Kominfo, Maria Wijayanti, S.T., M.T., menyampaikan laporan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 68 peserta, yang terdiri dari berbagai pihak seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AMSI), perwakilan media cetak, online, televisi, radio, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari universitas di Pontianak.
"Tema kegiatan hari ini adalah mengenai respon terhadap dinamika informasi pasca pemilu. Kami mengundang dua narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Provinsi Kalimantan Barat," ungkapnya.
Maria Wijayanti menekankan bahwa pemilu merupakan aspek penting dalam demokrasi yang memperlihatkan kehendak rakyat. Namun, proses tersebut seringkali diikuti oleh kompleksitas dan dinamika informasi yang tinggi. Ia juga menegaskan bahwa tanggung jawab pemerintah dan media tidak berakhir pada hari pemungutan suara, tetapi juga terus berlanjut untuk memastikan informasi yang disampaikan kepada masyarakat akurat, seimbang, dan membangun.
"Diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa untuk menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan demokratis," tambahnya.
Plh Sekretaris Daerah Kalbar, Natalia Karyawati, M.E., juga turut berbicara dalam acara tersebut. Ia menyampaikan keprihatinan terhadap munculnya berita bohong dan disinformasi selama pemilu/pilkada sebelumnya.
"Kita harus bertindak independen dan transparan dalam menyebarkan informasi agar tidak menyesatkan masyarakat. Semoga kiat dan strategi yang dibagikan oleh narasumber dari KPU dan BAWASLU dapat membantu kita dalam menyebarkan berita yang berdampak positif," ujarnya.