Pontianak - Dalam rangka pengendalian Penyakit Japanese Encephalitis di Provinsi Kalimantan Barat, dilaksanakan kegiatan pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) serentak di 14 Kabupaten/Kota se-Kalbar yang pembukaanya terpusat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (26/9/2023).
Hadir membuka pelaksanaan kegiatan ini Pj. Gubernur Kalbar dr. Harisson didampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan RI; Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, dan diikuti oleh Bupati/Walikota bersama Kepala Dinas Kesehatan se-Kalbar secara daring.
Ketua Panitia kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalbar dr. Erna Yulianti menjelaskan, menurut data kasus dari Surveilans kasus AES (Acute Encephalitis Syndrom), ada 11 provinsi di Indonesia dari tahun 2014 -2022 terdapat 143 kasus JE positif, terbanyak di provinsi Bali (77 kasus), di Provinsi Kalimantan Barat (28 kasus), Provinsi D.I Yogyakarta (13 kasus) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (12 kasus). Sebanyak 85% kasus JE di Indonesia terdapat pada kelompok usia ≤ 15 tahun.
"Kalimantan Barat sampai dengan bulan Agustus 2023 dari 42 sampel yang dikirim ada 4 kasus JE positif dan 1 kasus meninggal. Kasus JE tersebar di 7 Kabupaten kota yang ada di Provnsi Kalimantan Barat yaitu Kab. Mempawah, Kab. Landak, Kab. Kubu Raya, Kab. Ketapang, Kab. Melawi, Kab. Sintang dan Kab. Sekadau" jelas dr. Erna.
Adapaun sasaran pada pelaksanaan Imunisasi Japanese Encephalitis ini adalah 1.333.657 anak di usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun yang dilaksanakan mulai tanggal 26 September s.d tanggal 26 November 2023 serentak di 14 Kabupaten/Kota Se Kalimantan Barat.
"Setelah pelaksanaan imunisasi massal selesai, imunisasi JE akan menjadi bagian dari imunisasi rutin untuk anak usia 10 bulan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki perlindungan maksimal terhadap penyakit ini," terang dr. Erna.
Pj. Gubernur Harisson dalam sambutannya berharap agar seluruh pemerintah daerah Kabupaten/Kota bersama Forkopimda serta dukungan PKK dan Dharma Wanita untuk bersama menyukseskan melaksanakan Imunisasi Japanese Encephalitis ini, agar angka kasus JE di Kalimantan Barat bisa terkendali.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Daerah yang sudah menunjukkan komitmennya dalam mendukung menyukseskan pelaksanaan kegiatan ini" tutur dr. Harisson.
Usai membuka pelaksanaan kegiatan ini, Pj. Gubernur Kalbar bersama Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan RI menyapa pelaksanaan imunisasi di 14 Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan pembukaan secara daring.
Selanjutnya Pj. Gubernur bersama Pj. Ketua TP PKK Kalbar serta Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI melakukan peninjauan pelaksanaan Imunisasi yang diikuti anak SD dan SMP di Aula Enggang.