Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum paparkan Aplikasi SIPOHON sebagai inovasi yang akan dinilai untuk penerimaan penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan di Provinsi Kalimantan Barat, bertempat di Balai Peitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (1/9/2023).
Penilaian ini dilakukan oleh Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang dipimpin oleh Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden Kemensetneg, Laksma TNI I Bayu Tri Kuncoro, S.E., M.M., CHRMP., bersama Pimpinan Tim Peninjau Lapangan Direktur Kawasan Perkotaan Batas Negara Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Dr. Drs. Amran, M.T.
Dalam paparannya, Gubernur Sutarmidji menjelaskan bahwa peran pohon mangrove dalam menjaga ketahanan ekologi di sepanjang pesisir pantai Kalimantan Barat, selain itu mangrove juga berperan dalam mereduksi dampak pemanasan global, serta menjaga habitat flora dan fauna di sekitar wilayah mangrove.
Dalam upayanya meningkatkan ekosistem hutan mangrove di Kalbar, Gubernur Sutarmidji menghadirkan inovasi aplikasi SIPOHON. Aplikasi ini memungkinkan pihak-pihak yang ingin berpartisipasi dalam memulihkan bahkan menambah habitat mangrove, dapat melakukan penanaman pohon mangrove secara daring.
Berdasarkan data pada Aplikasi SiPOHON Kalbar, jumlah bibit mangrove yang telah ditanam mencapai sebanyak 11.930 batang, yang bertambah dari semula sebanyak 6.000 pohon pada pesisir pantai seluas 15 Hektar di Desa Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya.
Melalui banyaknya pemesanan untuk penanaman pohon mangrove ini, memberikan efek positif pada masyarakat di desa sungai kupah, dimana masyarakat bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari penyemaian bibit mangrove dan pariwisata.
Melalui aplikasi SIPOHON ini, Gubernur Sutarmidji yakin dalam 3 - 5 tahun ke depan, wilayah potensi mangrove di kalbar dapat dijadikan hutan mangrove lebih besar, untuk kalbar yang lebih hijau.