PONTIANAK – Dalam rangka melakukan kategorisasi Sistem Elektronik pemerintahan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Barat, melalui Bidang Persandian dan Statistik, menyelenggarakan Sosialisasi Kategori Sistem Elektronik kepada perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalbar, pada Kamis (5/12/2024).
Berlangsung di Ruang Praja II Kantor Gubernur Kalbar ini bertujuan untuk Kategorsasi sistem elektronik yang dirancang untuk memperkuat keamanan sistem elektronik yang berasaskan risiko. Kategorisasi Sistem Elektronik terdiri dari Sistem Elektronik Strategis, Sistem Elektronik Tinggi, dan Sistem Elektronik Rendah.
Pada kesempatan tersebut, selaku narasumber, M. Ferri Sutriana mengatakan, bahwa setiap Sistem Elektronik (SE) yang dimiliki Pemerintah Daerah harus dikategorisasi dengan berdasarkan asas risiko, yang terdiri atas Sistem Elektronik Strategis, Sistem Elektronik Tinggi, dan Sistem Elektronik Rendah.
"Dalam rangka pelaksanaan Kategorisasi SE di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, Perangkat Daerah diwajibkan menjawab 10 (Sepuluh) pertanyaan untuk setiap aplikasi yang dimiliki," bebernya.
Dirinya menjelaskan, Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan informasi elektronik.
Lanjutnya, sedangkan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) adalah setiap orang, penyelenggara negara, badan usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada pengguna Sistem Elektronik untuk keperluan dirinya dan/atau keperluan pihak lain.
Ferri menyebutkan, kategorisasi Sistem Elektronik dilakukan berdasarkan sepuluh kriteria diantaranya nilai investasi, anggaran operasional, kewajiban kepatuhan, teknik kriptografi, jumlah pengguna, data pribadi yang dikelola, tingkat klasifikasi/kekritisan data, tingkat kekritisan proses, dampak dari kegagalan, dan potensi kerugian.
"Keamanan dan kenyamanan informasi harus seimbang. Terlalu aman bisa jadi tidak nyaman, dan terlalu nyaman bisa jadi juga menjadi tidak aman," ungkapnya.